KAITAN SUMBER PRIMER DAN SEKUNDER UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN TEMA KARANGAN

0 komentar

Jumat, 28 Desember 2012


Karangan
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Untuk dapat mengarang suatu tulisan perlu terlebih dahulu mengerti dan memahami beberapa pengertian yang menyangkut kegiatan itu :

  1.  Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.
  1. Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca.
  1. Pengarang adalah seseprang yang karena kegemarannya atau berdasarkan bidang kerjanya melakukan kegiatan mengarang.
  1.  Karang-mengarang adalah kegiatan atau pekerjaan
DATA PRIMER
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari para responden, dan bukan berasal dari pengumpulan data yang peSrnah dilakukan sebelumnya. Teknik pengumpulan data primer ini terdiri dari beberapa cara, yaitu KUEIONER, WAWANCARA, FOCUS-GROUP DISCUSSION (FGD), OBSERVASI, serta OPINION POOLING yang dikuantitatifkan seperti analytical hierarchy process atau AHP (atau versi kembangannya, ANP / analytical network process)
Teknik : KUESIONER
Umumnya dilakukan untuk penelitian : KUANTITATIF
Data adalah : HASIL ISIAN RESPONDEN
Biasanya pengolahan lebih lanjut menggunakan : STATISTIK

Teknik : WAWANCARA
Umumnya dilakukan untuk penelitian : KUALITATIF
Data adalah : OPINI ATAU JAWABAN RESPONDEN
Biasanya pengolahan lebih lanjut menggunakan : ANALISIS NARATIFHERMENEUTIK


Teknik : FOCUS-GROUP DISCUSSION
Umumnya dilakukan untuk penelitian : KUALITATIF
Data adalah : OPINI DAN KESEPAKATAN RESPONDEN
Biasanya pengolahan lebih lanjut menggunakan : ANALISIS NARATIF, HERMENEUTIK, ETNOGRAFI


Teknik : OBSERVASI
Umumnya dilakukan untuk penelitian : KUALITATIF dan KUANTITATIF
Data adalah : HASIL CATATAN OBSERVASI
Biasanya pengolahan lebih lanjut menggunakan : ETNOGRAFI (kualitatif) atau STATISTIK (kuantitatif)

Teknik : OPINION POOLING (dikuantitatifkan)
Umumnya dilakukan untuk penelitian : KUANTITATIF
Data adalah : OPINI KUANTITATIF RESPONDEN
Biasanya pengolahan lebih lanjut menggunakan : alat analisis seperti AHP / ANP.

DATA SEKUNDER
           Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Sebelum proses pencarian data sekunder dilakukan, kita perlu melakukan identifikasi kebutuhan terlebih dahulu. identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1) Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang akan diteliti? 2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan? Identifikasi data sekunder yang kita butuhkan akan membantu mempercepat dalam pencarian dan penghematan waktu serta biaya.Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a. Pemahaman Masalah:Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh apabila kita akan melakukan penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian.
b. Penjelasan Masalah: Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi peneliti untuk memahami persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan pengertian yang lebih baik mengenai pengalaman-pengalaman yang mirip dengan persoalan yang akan diteliti
c. Formulasi Alternative-Alternative Penyelesaian Masalah yang Layak
Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative lain. Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah.
d. Solusi Masalah: Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.


Simpulan
Setelah dibahas dalam bab sebelumnya akhirnya penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari danmengumpulkan; sedang data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh darisumber asli atau pertama. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan lebih mudah dancepat karena sudatersediamisalnydiperpustakaan, perusahaan-perusahaan,organisasi-organisasperdagangan, biropusat statistik, dan kantor-kantopemerintah;maka data primer harus secara langsung kita ambil dari sumber aslinya, melalui narasumber yang tepat dan yang kita jadikan responden dalam penelitian kita

Sumber 

http://rahmatsolihien.blogspot.com/2012/07/karangan-dan-kerangka-karangan_4060.html
http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/
http://tithagalz.wordpress.com/2011/03/27/pengertian-pengumpulan-data/

JOKOWI SI JAKARTA 1 DIMATAKU

1 komentar

BIOGRAFI JOKOWI DIMATAKU

          Jokowi
 adalah tokoh pemimpin terpuji Walikota Solo dan berperan memperomosikan Mobil ESEMKA. Ir. Joko Widodo (Jokowi) adalah walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa bhakti 2005-2015. Wakil walikotanya adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Jokowi lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Agama Jokowi adalah Islam. Pada 2012 Jokowi memenangkan Pilkada DKI Jakarta dan ditetapkan sebagi Gubernur DKI Jakarta. Banyak pihak optimis dengan kinerja Jokowi dan wakilnya ahok untuk memperbaiki kota Jakarta yang semerawut.

          Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985. Ketika mencalonkan diri sebagai walikota Solo, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih. Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
          Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui moto “Solo: The Spirit of Java“. Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya. Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.
KINERJA JOKOWI DIMATAKU
Ketika saya menulis artikel ini, sambil menonton televisi saya melihat Jokowi diwawancara di televisi.Pertanyaan reporter di layar kaca itu, seperti biasa, pasaran juga,“Pada putaran kedua nanti Anda akan berkolaborasi dengan siapa?” Maksud reporter tentu dengan yang mana di antara empat calon gubernur yang sudah gugur. Tetapi jawaban Jokowi di luar dugaan, “Aaah,tidak.Yang terbaik adalah berkolaborasi dengan masyarakat DKI, dengan rakyat Jakarta.” Luar biasa.

Ini adalah jawaban yang cerdas,keluar dari akal sehat. Dalam kesempatan paparan DPR,Jokowi dan pasangannya, Ahok,menyampaikan fakta Banjir Kanal Timur yang dibangun oleh pemerintah pusat, bukan dari dana Pemprov DKI, dan bahwa Gubernur Sutiyoso bisa membangun 10 jalur Busway, tetapi Gubernur Foke hanya bisa menambah satu jalur saja. Maka Jokowi-Ahok akan memprioritaskan angkutan umum, termasuk meneruskan pembangunan monorel.

Selain itu Jokowi-Ahok merencanakan Kartu Sehat (berobat gratis) dan Kartu Pintar (sekolah gratis) untuk warga tidak mampu. Yang perlu diperhatikan di sini bukan janji pelayanan kesehatan dan pendidikan gratisnya (ini merupakan janji semua calon gubernur di mana pun, tidak hanya di Jakarta), tetapi cara dia memberi nama kepada dua pelayanan itu.

Dengan menggunakan istilah “kartu”, setiap warga yang kurang mampu nantinya akan mengantongi dua kartu (sehat dan cerdas) yang bisa dibawa ke mana-mana dan bisa digunakan sewaktu-waktu (tidak usah minta surat ke RT atau lurah dulu, dan sebagainya). Jokowi tidak menjanjikan membangun rumah sakit atau memberi fasilitas kepada sekolah- sekolah (seperti bantuan operasional sekolah alias BOS yang bukan boss), melainkan menjanjikan kartu buat setiap warga yang memerlukan.

Maka jelas sasarannya adalah hati warga DKI sebagai perorangan yang sudah penuh unek-unek. Suatu pemecahan yang benar-benar cerdas, yang keluar dari akal sehat. Masyarakat Jakarta tidak semuanya cerdas, apalagi berpendidikan, terlebih pendidikan tinggi.Tetapi rakyat yang paling jelata pun bisa membedakan antara akal sehat dan akalakalan. Berpuluh tahun bangsa kita terlatih untuk akal-akalan (menggunakan akal untuk sesuatu yang tidak masuk akal).

Di zaman Soeharto dana reboisasi diakali, sehingga hutan- hutan malah makin gundul. Perjalanan dinas dua hari diakali sehingga jadi lima hari, sehingga sisa dana perjalanan dan akomodasi bisa masuk kantong sendiri. Di zaman sekarang ada akalakalan proyek Hambalang,ada Gayus yang mengakali pajak dan sebagainya. Masyarakat yang sudah capai dengan akalakalan ini langsung melihat peluang pada diri Jokowi yang berakal sehat.

Jokowi akan berhasil sebagai gubernur DKI,bukan karena dia manusia ber-okol (berotot) yang didukung oleh partai besar atau birokrasi atau militer (seperti Hosni Mubarak, Khadafi,atau Saddam Husein), melainkan karena dia didukung oleh rakyat Jakarta. Insya Allah, dengan rahmat- Nya,Jokowi akan bergeser dari Solo-1 menjadi Jakarta-1.