BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Akhir-akhir
ini banyak sekali berita di media cetak dan elektronik tentang keadaan remaja
saat ini. Contohnya seperti, tawuran antar pelajar & mahasiswa akhir-akhir
ini di Jakarta dan di luar Pulau Jawa. Tidak hanya menggunakan tangan kosong,
tetapi mereka juga banyak membawa senjata tumpul dan tajam
Hal
itu semua terjadi karena hal-hal yang kecil, seperti saja tidak sengaja
menabrak atau berkata yang tidak sopan kepada orang lain. Selain orang zaman
sekarang, mudah terbawa dan meledak emosinya, tetapi juga karena lingkungan dan
pergaulan mereka. Memang zaman sekarang, para remaja mudah dan gampang untuk
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan mereka, seperti berkata
buruk, merokok, berjudi, pemakai dan pengedar narkoba, serta hamil di luar
nikah atau terkena penyakit HIV/AIDS. Hal ini dibuktikan dengan jumlah
pengguna narkoba suntik di seluruh dunia menurut laporan Jurnal Kedokteran
Inggris. Mereka menyatakan sekitar tiga juta pengguna narkoba suntik di dunia
yang kemungkinan positif terkena penyakit AIDS..
Dalam
kasus lain, di Indonesia banyak kejadian anak SMP, bahkan anak SD sudah merokok
layaknya orang dewasa. Hal ini justru akan membuat anak-anak itu hidupnya
menjadi tidak sehat. Yang membuat hal ini makin menjadi adalah, karena mereka
hampir semua disebabkan oleh pergaulan mereka di sekolah, di masyarakat, dan
juga di rumah. Contohnya, seperti : teman-temannya merokok sepulang sekolah.
Dia lalu ditawari sebatang rokok. Awalnya dia tak mau, tapi lama-kelamaan hal
itu menjadi kesenangan dan kesehariannya. Iklan-iklan rokok di sepanjang jalan,
di media massa, dan elektronik juga makin membuat hal ini tambah parah.
Dalam
karya ini, saya ingin memperlihatkan bagaimana keadaan pergaulan remaja di
Indonesia saat ini yang berada dalam keadaan kritis. Dan, saya juga ingin
memberikan manfaat dan cara-cara penanggulangan bahaya dari pergaulan remaja,
dengan melakukan berbagai macam hal dan tindakan yang berguna bagi keluarga,
bangsa, dan agama sesuai dengan judul dari karya ilmiah ini.
Dari
uraian di atas, dapat dikemukakan secara ringkas dan jelas, latar belakang
masalah penelitian ini, yakni :
1. Permasalahan
lingkungan dan pergaulan para remaja pada saat sekarang.
2. Perlunya
mencari cara-cara penyelesaian dari berbagai macam masalah yang ada dalam
pergaulan para remaja.
3. Memberikan
manfaat dan pengubah pola pikir respon pembaca terhadap pergaulan remaja dengan
baik.
1.2 Rumusan
Masalah
Permasalahan
yang dikemukakan dalam karya tulis ini adalah problematika dalam lingkungan dan
pergaulan remaja, khususnya dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal itu harus
dapat dibuktikan dengan pemikiran yang benar dan tepat.
Bagaimanakah
hubungan antara para remaja, lingkungan dan pergaulan remaja, jika ada dan
tidaknya peran orang tua, keluarga, guru, masyarakat, dan media pendidikan
dengan cara membandingkan anak satu dengan yang lain dengan perbedaan pada tipe
lingkungan pergaulan anak-anak itu, untuk mengetahui mana yang menunjukkan
hasil baik dan mana yang menunjukkan hasil yang buruk.
Adapun
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : ”Apakah ada pengaruh
dari pergaulan sekitar remaja dengan sikap dan perilaku remaja, serta dengan
peranan dan bimbingan dari orang tua, guru, masyarakat, atau media pendidikan
akan membawa sikap dan perilaku dari remaja itu lebih baik ke depannya nanti
?”.
1.3 Manfaat dan Tujuan
Penulisan karya tulis ini bertujuan
untuk :
1.
Menegetahui seberapa besar perbedaan
sikap dan perilaku kelompok- kelompok remaja.
2.
Mengetahui seberapa kuat efek pergaulan
dalam kehidupan para remaja.
3.
Mengetahui seberapa kuat pengaruh dari
orang tua, guru, peran masyarakat, dan media pendidikan dalam membentuk
kepribadian para remaja.
4.
Memberi motivasi kepada orang tua, guru,
peran masyarakat, dan media pendidikan supaya lebih santai dan lebih benar
dalam menyelesaikan berbagai permasalahan remaja saat ini.
5.
Mengetahui cara-cara pencegahan dan
penyebaran terhadap pengaruh pergaulan para remaja.
Sedangkan Penulisan karya tulis ini juga
bermanfaat untuk :
1.
Memberikan informasi ke orang tua dan
guru bahwa penelitian ini dapat digunakan untuk menyikapi, menanggulangi, dan
menyadarkan kepada anak dan anak didiknya.
2.
Memberikan semangat baru dalam pendidikan
pergaulan remaja, termasuk di rumah dan di sekolah.
3.
Memberikan pengetahuan yang lebih baru
dan lebih luas tentang remaja.
4.
Memberikan rasa percaya diri dan keberanian
bagi para remaja.
5.
Memberikan rasa lebih berhati-hati
dan lebih peduli dengan lingkungan pergaulannya.
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika yang penulis gunakan dalam penyusunan karya tulis ini yaitu
halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, Metodologi, pembahasan,
penutup dan daftar pustaka.
Halaman judul yang berisi tentang judul dan penyusun,
kata pengantar, berisi tentang puji syukur , ucapan terimakasih dan tanggal
pembuatan daftar isi yang terdiri dari halaman-halaman dengan banyaknya halaman
yang termuat.
Pendahuluan yang terdapat pada Bab I berisi latar
belakang masalah, rumusan masalah, , tujuan dan manfaat penulisan,dan sistematika penulisan.
Pada BAB II berisi tentang landasan teori untuk
memperjelas pembahasan yang dibuat dalam makalah ini. Selanjutnya pada Bab III
terdapat pembahasan yang berisi tentang pembahasan masalah yang dihadapi
penulis.
Penutup yang terdapat pada Bab IV yang berisi dari
simpulan dan saran. Selanjutnya terdapat daftar pustaka yang berasal dari buku
panduan.
BAB
II
METODOLOGI
2.1 Metode
Teknik pengumpulan data yang penyusun
pergunakan adalah :
1. Pendekatan empiris yaitu kajian
lapangan dengan cara menyebarkan angket kepada responden ditiap kelas.
2. Kajian literatur yaitu studi
kepustakaan untuk mengumpulkan data dari buku dan internet.
Teknik analisa data yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah bersifat kualitatif, yaitu menguraikan data dengan
kalimat logis dalam berbagai aspek dan melihat saling keterkaitannya.
Langkah-langkah dalam menganalisa data adalah sebagai berikut :
1. Coding, yaitu mengkode tiap-tiap
data yang masuk
2. Tabulating, yaitu penyusun mentabulasi data-data yang
sejenis
3. Editing, yaitu memilih data yang
relevan dengan penelitian mengenai tingkat perilaku seksual remaja.
BAB III
PEMBAHASAN
Masa kanak-kanak, remaja,
dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak lebih hanyalah merupakan suatu
proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan
yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan memiliki ciri-ciri
tersendiri. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Demikian pula
dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan
dalam proses kehidupan ini. Masa remaja sering menimbulkan kekhawatiran bagi
para orangtua. Masa remaja sering menjadi pembahasan dalam banyak seminar.
Padahal bagi si remaja sendiri, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan
dalam hidupnya. Oleh karena itu, para orangtua hendaknya berkenan menerima
remaja sebagaimana adanya. Jangan terlalu membesar-besarkan perbedaan. Orangtua
para remaja hendaknya justru menjadi pemberi teladan di depan, di tengah
membangkitkan semangat, dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk si
remaja.
Remaja adalah masa
peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli Psikolog sependapat bahwa
remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun.
Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun
masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola
hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda
coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering
menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan
dan orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan
teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa
mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan
inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Berbagai masalah tentang masalah pergaulan remaja pada masa ini,
terutama di negara kita Indonesia, yang dikenal dengan baik budaya ketimuran
kita yang terkenal mengerti akan sopan santun juga marak terjadi.
Semua
permasalahan itu contohnya :
1. Narkoba
2. Penyakit
HIV/AIDS
3. Hamil
di luar nikah
4. Mencuri
5. Perkataan
Buruk dan Jorok
6. Tawuran
dan Perkelahian
7. Merokok
8. Membolos
Sekolah
9. Peniruan
Budaya Barat, dsb.
Semua
itu dikarenakan remaja sekarang mentalnya mudah turun, akal sehat dan pikiran
panjangnya pun tidak digunakan. Mereka hanya mementingkan kepentingan sendiri
atau golongan atau menuruti emosi atau juga mengandalkan ototnya saja, seperti
tawuran antar siswa maupun mahasiswa. Akhirnya pun akibat mereka terasa berat
bagi keluarga, masyarakat, bahkan negara sekalipun.
Keadaan
itupun diperparah dengan mulai mengalirnya budaya barat yang mulai menutupi
budaya timur yang sopan, dan melalui media-media massa, seperti koran atau
majalah, dan media-media elektronik, seperti halnya televisi atau internet.
Apalagi
di zaman serba modernisasi dan globalisasi, informasi tersebut makin menyebar
ke seluruh pelosok dunia. Budaya Timur dan Indonesia pun mulai ditanggalkan dan
hanya dianggap kuno. Makin banyak anak yang tidak punya sopan santun dan tata
krama terhadap teman, bahkan terhadap orang tua.
Sekarang,
anak muda mudah berperilaku seperti pergaulannya. Banyak yang datang ke klub
malam dan diskotek untuk berfoya-foya. Mereka berpakaian yang nyeleneh
atau aneh. Ada juga mereka yang terjebak ke dunia narkoba. Awalnya mereka hanya
ditawari rokok, dan lama-lama pun akan ketagihan. Setelah itu,
mereka ditawari narkoba gratis. Lalu, mereka langsung membeli obat terlarang
itu dengan mahal. Mereka mendapatkan uang itupun dari yang tidak halal, seperti
mencuri uang orang tuanya.
Akibatnya,
para penggunanya pun rentan terkena penyakit HIV/AIDS, terutama pengguna
narkoba suntik. Hal yang sama juga dapat terjadi pada orang yang berhubungan
intim pra nikah dan gonta-ganti pasangan. Ditambah lagi, apabila terjadi hamil
di luar nikah.
Semua
masalah itu akan menyebabkan image remaja menjadi buruk di mata
masyarakat awam. Kita sebagai remaja yang perannya sebagai penerus kejayaan
bangsa Indonesia pun, harus malu dan berani memutar balikkan dengan hal yang
berguna bagi bangsa, agama, dan negara.
Faktor-faktor penyebab
kenakalan :
1. Lingkungan keluarga yang kurang
harmonis ataupecah, kurang perhatian, kurang kasih sayan sesama anggota
keluarga, egoisme, karena masing-masing sibuk dengan urusanya masing-masing.
Sebagai contoh : Orang tua yang sibuk dengan pekerjaanya, berangkat pagi pulang
malam dengan dalih mencari nafkah dan demi massa depan anak-anaknyasehingga
tidak ada waktu untuk sekedar bercakap-cakap atau bercengkrama dengan anak-anak
maupun anggota kelurga yang lainya. Dari sinilah kemudian anak-anak akan
mencari kesenangan di luar, dengan alasan menacari sesuatu yang mereka anggap
bisa sebagai obat kurangnya kasih saying dari orang tuanya yang kurang
memperhatikan mereka. Akan tetapi banyak di antara mereka yang terperosok ke
dalam dunia hitam.
2. Situasi (sekolah, lingkungan) yang
menjemukan dan membosankan, padahal tempat-tempat tersebut mestinya dapat
merupakan factor penting untuk mencegah kenakalan bagi anak-anak (termasuk
lingkungan yang kurang rekreatif.
3. Lingkungan masyarakat yang kurang
menentubagi prospek kehidupan yang akan datang, seperti masyarakat yang penuh
spekulasi, korupsi, manipulasi, gossip, isu-isu negative, perbedaan yang
trelalu mencolok antara sikaya dan simiskin, perbedaan kultur, ras dan adat. Bisa
juga karena memang mereka hidup di atas binaan orang-orang jahat (lingkungan
preman, Bandar narkoba, perampok dan lain-lain).
4. Salah pergaulan, jika para remaja
salah dalam pergaulan (bergaul dengan orang-orang yang tidak bertanggung jawab)
maka mereka akan meniru orang tersebut, dan inilah salah satu akibat dari
pergaulan bebas. Tetapi tidak berarti anak remaja tidak di perbolehkan bergaul
dengan orang lain. Dalam pengertian ini hanya sebatas menjaga jarak dalam
pergaulan.
Saya
juga ingin memberikan metode-metode dan tips-tips agar terhindar dari masalah
pergaulan remaja, dan saya juga ingin mewujudkan para remaja memiliki rasa
kepedulian terhadap lingkungan dan pergaulan mereka.
Dan saya dapat memberikan beberapa tips untuk
mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
1.
Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal
apapun.
2.
Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang.
contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih
sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang
sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang
harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas
tersebut.
3.
Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya
beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan
dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya
hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin
seharusnya belum perlu dia jalani.
4.
Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi
seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
5.
Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah
tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
6.
Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini,
seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman
kepercayaannya.
7.
Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih
positif untuk dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia
mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan
melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.
8.
Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang
nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang
menghadapi masalah.
BAB IV
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dari
uraian yang telah dikemukakan terdahulu dapat dinyatakan bahwa lingkungan
pergaulan para remaja dapat membentuk kepribadian dan kelakuan remaja dengan
sangat cepat. Hal itu ditambah lagi dengan adanya perkembangan teknologi
pengiriman informasi yang makin pesat, seperti internet, televisi, atau
handphone.
Apabila
pergaulan yang dilakukan remaja bersifat baik, maka dia akan berkelakuan baik,
karena lazim di dalam pergaulannya. Dan, apabila pergaulan yang dilakukan oleh
remaja bersifat jelek, maka dia akan terpengaruh oleh pergaulan itu, karena
wajar dilakukan di pergaulannya. Akhirnya, dia akan melakukan perilaku yang
menyimpang.
Semua
hal itu harus kita lawan dan basmi dari pikiran dan kehidupan kita. Peran dari
orang tua, teman sejati, guru, dan masyarakat sangatlah dibutuhkan dalam
penanggulangan masalah ini. Peran ini harus dijadikan pedoman hidup,
rambu-rambu, larangan, dan contoh dengan baik dan berguna.
Masalah
pergaulan remaja juga dapat dijadikan sarana titik kebangkitan para remaja
dengan cara melakukan kegiatan yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain,
seperti mewakili sekolah masing-masing dalam perlombaan, melakukan penanaman hijau,
dan lain sebagainya. Dengan kegiatan tersebut, maka dapat membantu remaja dalam
menyiapkan masa depannya.
Maka,
sebagai kesimpulan khusus berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dar
analisis data ialah
1.
Lingkungan pergaulan dapat mengubah
kepribadian para remaja.
2.
Remaja dengan lingkungan pergaulan yang
baik lebih baik kepribadiannya daripada anak dengan lingkungan pergaulan
yang jelek.
3.
Peran orang tua, teman, guru, dan
masyarakat sangatlah dibutuhkan bagi remaja dalam bentuk contoh dan nasihat untuk
menghadapi masalah pergaulan remaja.
4.
Timbulnya rasa peduli terhadap
lingkungan dan pergaulan remaja, setelah melakukan perbuatan yang baik dan
berguna.
3.2
Saran dan Kritik
Disarankan
kepada para pembaca remaja, agar tidak mudah terjebak dan terpengaruh terhadap
pergaulan remaja zaman sekarang, dengan cara membekali diri dengan agama yang
kuat dan wawasan yang luas, disertai dengan berbagai kegiatan yang berguna bagi
diri sendiri dan bagi orang lain.
Sedangkan
kepada pembaca selain remaja, saya ingin mengusulkan untuk selalu memberi
contoh dan nasihat kepada para remaja, dan melaksanakan program-program latihan
dan kegiatan untuk remaja, seperti karang taruna dan bakti sosial, agar dapat
menumbuhkan rasa saling menyayangi antar sesama umat manusia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktunya.
Kami pun dari Penulis menyadari bahwa karya tulis
ini masih banyak kekurangannya, untuk itu mohon maaf, sekaligus kami berharap
saran dan kritik yang membangu dari para pembaca semua. Semoga makalah ini
nantinya bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Antonius, 2004. Petunjuk Praktis
Menyusun Karya Tulis Ilmiah.
D. Gunarsa, Singgih : Psikologi Remaja.
Jakarta, BPK Gunung Mulia 1991.
http://id.wikipedia.org/
0 komentar:
Posting Komentar